Perkembangan Epidemi HIV dan AIDS Memprihatinkan

JAKARTA, RABU-Perkembangan epidemi HIV dan AIDS di Indonesia sangat memprihatinkan. Jika pada tahun 2004 kasus AIDS ditemukan di 16 provinsi, maka pada tahun 2007 telah ditemukan di 32 provinsi. Dengan demikian, AIDS telah terjadi hampir di seluruh Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta dalam sambutan pembukaan Lokakarya Nasional Perencanaan dan Penganggaran Penanggulangan HIV/AIDS di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu, (12/3).

"Bahkan di Papua, prevalensi AIDS sangat tinggi dan telah terjadi pada populasi umum. Prevalensi ini dikhawatirkan akan terus meningkat karena kasus HIV juga terus meningkat. Walaupun saat iniada sekitar 6000 kasus HIV, namun diperkirakan populasi yang rawan tertular HIV sebanyak 193.000 orang," ungkap Paskah.

Menurut Paskah HIV dan AIDS dapat menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) turun dan mempunyai dampak terhadap ekonomi dan kemiskinan. Untuk itu, ia berpendapat perlu adanya koordinasi dalam menanggani masalah ini secara bersama-sama. "Koordinasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagi penanggulangan HIV/AIDS, tidak hanya pada tingkat perencanaan, tetapi juga penganggaran, implementasi dan tata laksana kasus, baik di pusat dan daerah," katanya.

Selain masalah koordinasi, masalah lain dalam penanggulangan HIV/AIDS adalah soal pendanaan. Sampai saat ini, lanjut Paskah, pendanaan masih tergantung dari bantuan luar negeri yakni sekitar 70% dari dana penanggulangan berasal dari luar negeri dan itu mempunyai dampak kurang baik. " Kita menempatkan diri pada posisi ketergantungan pada donor tinggi. Kita tahu bahwa bantuan ini dapat berhenti sewaktu-waktu karena berbagai sebab," katanya.

Oleh karena itu, Paskah berpendapat bahwa sudah saatnya Indonesia mulai mengurangi ketergantungan tersebut dengan meningkatkan dana dari dalam negeri termasuk meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha.

Sumber:
http://www.kompas.co.id/read.phpcnt=.xml.2008.03.12.13093656&channel=1&mn=20&idx=97

0 comments:

Post a Comment